Rabu, 18 Agustus 2021

PUTRI MALU

Suatu hari Rasulullah صل الله عليه وسلم berjalan-jalan bersama putrinya Fatimah Az-Zahra, dan tibalah mereka dibawah pohon nan rindang untuk berteduh.


Namun tak disangka Fatimah menginjak pohon putri malu yang mengakibatkan kakinya berdarah dan mengadu kesakitan, berkatalah ia pada ayahnya, "Apalah guna pohon putri malu ini ayahanda" dengan nada yg sedikit kesal.


Rasulullah صل الله عليه وسلم pun tersenyum dan dengan tenangnya berkata "bahwasanya pohon putri malu itu sangat erat kaitannya dengan wanita".


Fatimah terkejut, Rasulullah صل الله عليه وسلم melanjutkan "Para wanita hendaklah mengambil pelajaran dari rerumputan putri malu ini".


Lihatlah, lihatlah rerumputan itu.Dia berduri dan menguncup bila disentuh. Ya, dialah putri malu.


Pelajaran apa saja yg dapat kita petik dari tumbuhan tersebut? Marilah kita perhatikan.


Daunnya menguncup bila disentuh, Ini diibaratkan seorang wanita yg mempunyai rasa malu.


Malu bila berdekatan dengan bukan mahram nya,Malu bila disentuh oleh lelaki yang bukan mahramnya,Malu melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah.


Sekarang mari kita lihat batangnya yg berduri, Sangat tajam dan sakit jika kita tertusuk durinya, bukan? Duri yang tajam itu berguna untuk mempertahankan diri.


Ini diibaratkan wanita yang kuat mempertahankan diri dan kehormatannya sebagai muslimah.


Nah sekarang cobalah cabut tumbuhan tersebut. Akarnya begitu kuat mencengkram bumi, bukan?


Ini bermakna seorang wanita sholehah hendaklah mempunyai keterikatan yg sangat kuat dengan ALLAH.

Kecintaannya begitu kuat kepada Sang Penciptanya.


Betapa indahnya dunia dan beruntunglah bagi lelaki yg memperoleh cintanya kelak.

Dia takan pernah berbagi cinta kepada orang yang belum halal baginya.


━ Semoga kisah ini bisa jadi renungan buat kita semua yaa...Shalihah 😘

Rabu, 01 Juli 2020

Komunitas Muslimah di Kabupaten Bandung

Asslamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Ukhwah fillah yang dirahmati Allah SWT semoga kita selalu dalam bimbingannya ya.. Aamiin
kali ini di saya mau memperknalkan nih komunitas di Kabupaten Bandung.

yaps G-Maps (Generasi Muslimah Peduli Syariat)..

Nah udah tau belum ini komunitas apa?

yaps ini komunitas Muslimah yang harapannya seperti Namanya G-Maps atau G-map (Google Map) yang ngasih petunjuk jalan atau lebih rinci nya lagi tujuannya yaitu Generasi Muslimah berarti kita adalah akhwat Generasi Muslimah akhir zaman, Peduli yang artinya sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri pada persoalan, keadaan atau kondisi syariat (jalan yang ditempuh manusia menuju Allah).

Kapan Mulai di bentuknya?

awal mula nya di bentuk pada hari kamis tanggal 02 November 2017. belum lama karna memang kajian di kabupaten bandung sendiri belum begitu ramai tapi alhamdulillah dengan berkumpulnya para akhwat yang memiliki visi misi yang sama maka terbentuklah komunitas G-Maps.

wah visi misi nya apa tu?

Visi

Mencetak Generasi Akhwat Tangguh yang menapaki jejak wanita penghulu surga.

Misi

Mengadakan kajian ilmu tematik tentang aqidah, akhlak, fiqih, siroh, muamalah dan pranikah yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
menjalin Ukhuwah Muslimah se-Indonesia berawal dari Kabupaten Bandung
Mengembangkan bakat muslimah, Sehingga dapat berperan dalam penyebaran dakwah islam.
Mengadakan program mendidik muslimah agar faham dan siap menjadi pendidik generasi yang akan datang.
Siapa pendirinya?

awalnya Teh Tini ngajakin kumpul dirumahnya yang dihadiri oleh teh Emilda Amalianuddien, Teh Senita Anggraini, Risma Firgantini, dan Aku Deal Islamawati ^_^ Alhamdulillah diajakin. kalau inget ini lucu.. nama-namanya ada yang pengen namanya Sekarat, Gamis, Gemes dll tapi Alhamdulillah suro ini sepakat dengan nama G-Maps.

Kegiatan nya apa aja nih?

Saat ini kegiatannya kajian dan talk show.. masih ada program-program kami yang lain coming soon In Syaa Allah.

Nah.. itu sedikit penganalan dari kita.. mau kenal sama founder dan pengurusnya yuk… kita seneng kok kalau ukhty-ukhty mau kenalan..

more info selanjutnya :

IG : gm_pedulisyariat.id


CP : 0821-2090-9630 (Deal Islamawati)